POTENSI INVESTASI INDUSTRI HILIR RUMPUT LAUT DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Rahmadini Payla Juarsa, Hanik Atus Sangadah

Abstract


Road map pengembangan industri rumput laut nasional yang selesai pada tahun 2021 menargetkan bahwa 50% produk ekspor rumput laut dijual dalam bentuk produk jadi bernilai tambah sedang dan tinggi. Namun hal ini masih jauh dari target. Pada tahun 2019, total 94% ekspor rumput laut masih didominasi oleh bahan mentah rumput laut kering. Hal ini tentu menjadi perhatian dan kajian bagaimana untuk meningkatkan produk industri hilir rumput laut. Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang merupakan penghasil rumput laut terbesar di Pulau Sumatera memiliki peluang untuk dijadikan lokasi pengembangan industri hilir rumput laut. Hal ini juga didukung oleh kondisi geografis Kepulauan Riau yang langsung berbatasan dengan Negara Singapura dan Malaysia serta memiliki kawasan perdagangan bebas yang menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di provinsi ini. Melalui kajian ini dijelaskan bagaimana kondisi budidaya rumput laut, kondisi industri hilir rumput laut, potensi dan kendala investasi industri hilir, serta rekomendasi strategi yang bisa dilakukan untuk menjadikan Provinsi Kepri sebagai sentra industri hilir rumput laut, khususnya di Pulau Sumatera. Saat ini kondisi luas area dan petani rumput laut didominasi ada Kota Batam. Provinsi Kepri hanya memiliki satu industri maju yang mengolah rumput laut menjadi ekstrak minuman kesehatan kolagen, selebihnya usaha rumput laut dijalankan oleh IKM yang mengolah dengan nilai tambah rendah. Hasil rekomendasi strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan industri hilir rumput laut di Provinsi Kepri adalah memaksimalkan free trade zone, mengembangkan produk turunan rumput laut, serta mulai membentuk klaster industri produk olahan rumput laut untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi.

Keywords


Industri hilir, Kepulauan Riau, potensi investasi, rumput laut

Full Text:

PDF

References


Adiguna, A. D., Krisnamurthi, B., & Erwidodo, E. (2022). Analisis Daya Saing Ekspor Rumput Laut Olahan Indonesia. Jurnal Agribisnis Indonesia, 10(1), 31–39.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau. (2014). Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Budi Daya (Ton).

BPS Indonesia. (2019). Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama (Ton).

BPS Kepulauan Riau. (2014). Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis Budidaya.

BPS Kepulauan Riau. (2014). Nilai Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Budidaya (Ribu Rupiah).

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau. (2014). IKM Bidang Perikanan dan Perkebunan Provinsi Kepulauan Riau.

Dinda, H. S. A., Danakusumah, E., & Rahmani, U. (2016). Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Jurnal Satya Minabahari, 1(2), 22–31.

Fatahurrazak. (2019). Analisis Kelayakan Usaha Industri Rumput Laut Bagi Industri Kecil Menengah di Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Bahtera Inovasi, 3(1), 82–92.

Gudiato, C., Sediyono, E., Sembiring, I., Informasi, M. S., Informasi, T., & Wacana, K. S. (2022). Analisis Sistem E-Commerce pada Shopee untuk meningkatkan daya saing menggunakan metode S.W.O.T. JIFOTECH (JOURNAL OF INFORMATION TECHNOLOGY, 2(1).

Hendrawati, T. Y. (2014). Analisis Kelayakan Industri Alkali Treated Cottonii Chips (ATC chips) dari Rumput Laut Jenis Euchuema cottonii. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta, 1–7.

Hikmayani, Y., Aprilliani, T., & Zamroni, A. (2007). Analisis Pemasaran Rumput Laut di Wilayah Potensial di Indonesia. Jurnal Bijak Dan Riset Sosek, 2(2), 159–175.

Juarsa, R. P. (2019). Analisis dan Strategi untuk Mendukung Prospek Perdagangan Rumput Laut Indonesia. In Jurnal Cendekia Niaga (Vol. 3, Issue 2).

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. (2019). Profil Investasi Industri Pengolahan Rumput Laut.

Kustanto, H., Yulianto, D., Situmorang, M., Arthur, V., Witama, A., Achmad Amiruddin, L., & Agustina, S. (2022). Aplikasi Teknoekonomi Untuk Kelayakan Perencanaan Pendirian Industri (Studi Kasus Pada Industri ATC (Alkali Treated Cottonii) Rumput Laut). Majalah Teknik Industri, 30, 2022.

Ngamel, A. K. (2012). Analisis Finansial Usaha Budidaya Rumput Laut dan Nilai Tambah Tepung Karaginan di Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Sains Terapan, 2(1), 39–47.

Nur, Z., Genisa, J., & Rahman, A. N. F. (2016). Kelayakan Tekno Ekonomi Cokelat Oles Fungsional dengan Fortifikasi Tepung Rumput Laut pada Skala Industri Kecil. Jurnal Sains Dan Teknologi, 16(1), 87–94.

Picaulima, S. M., Ngamel, A. K., Hamid, S. K., Teniwut, R. M. K., Ngamel, A. K., & Hamid, S. K. (2015). Analisis Kelayakan Usaha Agroindustri Rumput Laut di Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 10(1), 91–102.

Priono, B. (2013). Budidaya Rumput Laut Dalam Upaya Peningkatan Industrialisasi Perikanan. Media Akuakultur, 8(1), 1–8.

Sammut-Bonnici, T., & Galea, D. (2014). Wiley Encyclopedia of Management (Vol. 12). John Wiley & Sons, Ltd.

Sumarni, & Mursalim. (2021). Analisis Potensi Pasar Komoditi Rumput Laut di Desa Kampung Bunga Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe. Jurnal Ilmiah Dikdaya, 11(2), 267–277.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/ijae.14.2.44-55

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Rahmadini Payla Juarsa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons Licence

Hak cipta artikel-artikel pada jurnal ini dimiliki oleh penulis, dan penulis bersedia memberikan hak penerbitan pertama kepada jurnal. Pemilikan hak cipta dilisensikan dibawah Creative Commons Attribution 4.0 International License. Lisensi ini memungkinkan penggunaan, pendistribusian, dan pencetakan kembali tanpa batas pada media apa pun, asalkan penulis dan sumber sebenarnya disebutkan.